Jumat, 23 Januari 2015

3rd Misscarriage

By RurySari

sabtu minggu kemarin ada flek sedikit, dan karena saya pernah keguguran dua kali, jadi trauma banget deh...langsung ngeributin suami supaya cepat-cepat ke dokter. sampai dirumah sakit jam 10 malam, dan beruntung sekali dokternya masih praktek...

setelah di cek n re check, dokternya bilang kalau peluangnya 50% : 50% karena di USG dan USG transvaginal belum keliatan janinnya, bisa jadi ini menstruasi, bisa jadi juga hamil...karena tesk pack positif.

Dokternya kasih penguat kandungan namanya cygest yang dimasukkan dalam Miss V. Sementara saya terus berdoa dan berharap bahwa janin ini selamat, tetap di rahim saya. tapi inilah kehidupan, terkadang kenyataan itu beda dengan harapan..dan saya keguguran, ketiga kalinya dalam hidup.


Sedih? Iya dong. Saya berharap bisa memberikan adik untuk Riffat supaya nantinya dia ada teman dan nggak kesepian, lebih dewasa juga...

Tapi kali ini tanpa air mata. Saya sedih, tapi bukan berarti saya harus menangis. Dan dengan tidak menangisnya saya, bukan berarti saya tidak bersedih.

kalau kata orang sih, kedewasaan itu adalah cara kita bersikap terhadap suatu permasalahan. mau nangis bombay atau tetap tenang. mau menaikkan nada bicara, atau berbicara halus.

Jadi saya sudah ikhlas, saya berfokus pada "ALLOW" not "HOW". Allow berarti, let it be. Tidak apa-apa kok saya keguguran, kan saya sudah ada Riffat dan suami. Nantinya juga kalau Tuhan mengijinkan saya bisa hamil lagi. Saya mengirimkan sinyal kepada SEMESTA untuk tetap positif. daripada saya berfokus pada HOW : kok bisa ya saya keguguran, ini gara-gara saya kecapekan kali, salah makan atau jangan-jangan tokso lagi...

minggu depan noted ya, saya mau ketemu saya obgyn , pengobatan toxoplasma lagi, semangat lagi.

saya selalu beruntung, saya selalu diuntungkan dalam setiap permasalahan. So, selalu lihat sisi baiknya ya gals, Tuhan itu baik kok, kitanya aja tuh yang alay nyalah-nyalahin keadaan, nyalahin Tuhan atas apa yang terjadi sama kita.





Our Riffat :-)


Selasa, 13 Januari 2015

PREGNANT FOR THE SECOND BABY


By : RurySari

saya sudah belajar untuk menjadi orang positif selama hampir setahun lebih. banyak perubahan dalam diri saya, yang pasti saya jadi bersabar dan ikhlas terhadap segala sesuatu. termasuk ketika bulan juni tahun 2014, saya hamil dua bulan tetapi ternyata saya mengalami keguguran. sedih? iya dong. Tapi saya kembali bersyukur bahwa sudah ada Riffat, anak pertama saya yang hampir berusia 2 tahun. juga suami saya yang selalu membuat saya tertawa.

akhir Desember 2014, saya pernah bbm Ci Vita, seorang mindset trainer saya dan mengirimkan doa bola salju saya. Doa bola salju itu, kita tuliskan wishlist kita, kirim kepada seseorang, ketika orang itu bbm kita dengan doa kita, kita bbm balik doa dia.tentunya nggak cuma copy paste ...tapi benar-benar dibaca, kata demi kata dan diresapi. karena, setiap perkataan, perbuatan, pendengaran, adalah doa. jadi membaca hal-hal baik pun juga doa. salah satu isi doa saya adalah, saya bisa hamil anak kedua tahun 2015, itu kirimnya akhir Desember lho. dan ketika sibuk-sibuknya urusan kantor di akhir tahun, saya ikut-kutan seperti yang diajarkan di www.thesecret.tv yaitu print cek bo'ongan hehe....sebesar 150 juta rupiah dengan batas waktu tanggal 5 Januari 2015. Setiap hari saya berdoa, setiap pagi saya pandangi cek itu.

dan ketika sudah waktu yang telah ditentukan di tanggal cek, tgl 5 Januari 2015 saya ditransfer oleh pelanggan 165.000 (ribu, bukan juta) membeli baju. tetapi bukan kecewa, saya sangat bersyukur dan membayangkan ini adalah 150 juta yang saya inginkan.
tanggal 6 januari 2015, saya testpack setelah mengalami mual-mual dan pusing. and you know what? Saya positif hamil!!!! Ya, itu ada dua garis, yang satu tebal, dan yang satu lagi tipiiiiiis banget. Alhamdulillah, this is more than 150 juta ya Allah... (^_^)

Karena garisnya tipis, besoknya saya coba testpack lagi ...tiba-tiba aja saya lemas karena hasil testpack negatif. Iya, nggak ada garis kedua. mau itu tipis atau tebal.itu saya ulang sampai 5 kali...whuuuaaaaa.....
Akhirnya saya ke dokter kandungan langganan. Bu dokter bilang dinding rahim sudah menebal, cuma karena saya belum telat menstruasi, bisa jadi itu positif palsu. memang seperti yang saya baca dari internet, banyak kasus positif palsu atau negatif palsu. bahkan ada yang sudah berkali-kali testpak hasilnya negatif, sudah ke dokter masih negatif. ditunggu 3 bulan baru keliatan positif.

Jadi, saya berusaha tenang, misalnya saya belum hamil, nggak apa-apa. tapi saya tetap berpikiran bahwa saya hamil, saya makan banyak, minum susu hamil. dan tepat seminggu kemudian, saya testpack lagi, dan......POSITIF.
Hehe....happy, blessing, dan semakin yakin bahwa Tuhan selalu ada di dekat kita, mendengar dan melihat kita. Jadi, buat ibu-ibu yang galau kenapa hasil test pack negatif, be positif aja ya...atau ibu-ibu yang belum dikaruniai buah hati, nggak usah sedih. saya mendapatkan Riffat, anak saya yang pertama, selama lima tahun. sudah program ke dokter, tukang pijet, alternatif yang lain, sampai akhirnya di satu titik saya pasrah sama Tuhan, dan membayangkan di rahim saya ada kehidupan, ada janin mungil, dan saya dulu sering bicara ke perut seolah-olah ada janin disana...dan akhirnya kebahagiaan itu datang.

Feel positive, think positive.
our Riffat